TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA..!!

World Health Organization

Kesehatan adalah keadaan utuh fisik, mental dan kesejahteraan sosial, dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau kelemahan.

Josh Billings

Kesehatan adalah seperti uang, kita tidak pernah memiliki gagasan yang benar berapa nilainya sampai kita kehilangan itu.

Annette Funicello

Ketika Anda masih muda dan sehat, tidak pernah terpikir oleh Anda bahwa dalam satu detik pun seluruh hidup Anda bisa berubah.

Esther Williams

Apa yang diharapkan masyarakat dan apa yang sehat bagi seorang individu adalah dua hal yang sangat berbeda.

George William Curtis

Kebahagiaan tersedia, pertama-tama, pada kesehatan

Friday, October 4, 2013

Pengolahan Limbah cair Rumah tangga sederhana

        Saat ini air resapan di dalam tanah semakin berkurang, dan lama kelamaan akan habis. Itulah sebabnya mengapa banyak sumur saat ini mengalami kekeringan. Kita tidak mungkin hanya menunggu musim hujan tiba untuk mengumpulkan air.


Salah satu alternatif yang saya coba share adalah membuat pengolah limbah untuk rumah tangga (waste water treatment). Caranya sangat sederhana. Di rumah kita pasti ada yang namanya pralon buangan air bukan? Baik itu untuk cuci piring, cuci baju, air bilasan mandi, atau pralon air hujan. Nah, masukkan saja lagi air buangan tersebut ke dalam tanah. 

Jijik? Jangan salah, hotel-hotel di luar negeri juga banyak yang mendaur ulang airnya. Asalkan air tersebut tidak untuk minum, treatment ini dapat dilakukan. Caranya yaitu sebagai berikut:

Bahan dan alat:
Pralon 1/2inci,secukupnya, sabut atau ijuk, koral (batu untuk cor), saringan pasir (beli 1m saja), paku beton secukupnya, dan kompos / sampah organik (bisa dari daun-daun kering)
Palu, gunting kawat, pacul, cetok, dan pisau cutter.

  • Potong pralon buangan air (pralon 3 inci) dengan cutter pada salah satu titik (cari titik tempat air paling banyak mengumpul). 
  • Gali tanah di sekitar pralon tsb. Galian berbentuk persegi dengan kedalaman +- 1meter, ukuran lebar dan panjang sesuai kebutuhan.
  • Potong pralon 1/2inc menjadi potongan kecil-kecil sepanjang 15cm. Masukkan potongan-potongan pralon tsb ke dalam tanah dengan bantuan palu.
  • Taburkan kompos atau sampah organik pada lapisan paling bawah, kompos dapat dibuat dari sampah organik atau daun-daun kering, ratakan.
  • letakkan koral atau bebatuan di atas kompos, ratakan. koral berfungsi sebagai penyaring untuk menjernihkan air.
  • pada lapisan paling atas, masukkan sabut kelapa. sabut akan berfungsi sebagai filter yang akan menyaring sabun dan bahan-bahan hasil dari produk kimia
  • masukkan saringan pasir. gunakan gunting baja untuk memotong sisi-sisi saringan ini. masukkan saringan kedalam tanah, dan paku dengan paku beton. Saringan pasir ini berfungsi menahan sabut kelapa agar tidak mengapung. (lihat video untuk proses lebih detail)


pengolahan limbah ini dapat diterapkan untuk skala rumah tangga, terutama pada  buangan atau bak kontrol air hujan dan air dari kamar mandi, supaya bisa langsung meresap ke dalam tanah.
 
jadi cukup mudah kan..?
gak ada salahnya kok gan dicoba..bersih itu baik.. :)
 
yang pengen tau lebih jelasnya bisa di liat disini..
 

 

Friday, June 14, 2013

powerpoint penyakit malaria

video Bahaya Merokok bagi kesehatan Tubuh


 1. 100 juta penghisap rokok didunia yang 45% tetap pelajar. th. 2025 diperkirakan dapat jadi tambah sampai meraih 1. 640 juta remaja. tiap-tiap tahunnya, diperkirakan 4 juta orang meninggal dunia dikarenakan masalah yang terkait dengan tembakau. menurut laporan badan kesehatan dunia ( who ) th. 1999, lebih kurang 250 juta anak-anak didunia dapat meninggal dikarenakan tembakau jika mengonsumsi tembakau tidak dihentikan secepatnya..

Wednesday, April 24, 2013

Hubungan Islam dan Kesehatan Lingkungan

            Islam mengajarkan umatnya untuk melindungi dan menjaga alam dan lingkungan. Pada masa kekhalifahan, peradaban Islam di Semenanjung Arab memiliki dan menjaga kawasan konservasi yang disebut Hima.  Hima merupakan zona yang tak boleh disentuh atau digunakan untuk apapun bagi kepentingan manusia. Tempat tersebut digunakan sebagai konservasi alam, baik untuk kehidupan binatang liar maupun tumbuh-tumbuhan.
Sebelum ajaran Islam turun, masyarakat Arab juga telah mengenal  hima. Para era pra-Islam, hima sering digunakan untuk melindungi suku-suku nomaden tertentu dari musim kemarau yang panjang.  Hima yang cenderung subur karena mengandung banyak air dan rumput digunakan sebagi tempat menggembala ternak. Para pemimpin suku-suku nomaden yang cerdik menggunakan  hima untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Murut al-Shafi‘i, seorang ilmuwan Muslim di era keemasan, pada masa pra-Islam,  hima digunakan sebagai alat untuk melakukan penindasan terhadap suku-suku lain.

Para sejarawan Muslim di masa kekhalifahan juga kerap mengupas masalah itu. Pada masa pra-Islam, hima berada dibawah perlindungan dewa suku-suku tertentu. Baik tumbuhan maupun binatang di dalam  hima sangat dilindungi. Sehingga binatang-bintang di dalam hima memiliki hak istimewa yakni berkeliaran sesuka hati, merumput tanpa ada gangguan manusia. Setelah datangnya agama Islam, konsep  hima sebagai tempat perlindungan binatang dan tumbuhan tetap dilestarikan. Para khalifah terus menyerukan dan mempraktikkan perlindungan terhadap  hima . Pada masa kejayaan Islam, para khalifah kerap mengatakan, setiap spesies binatang memiliki bangsanya sendiri.
Krisis lingkungan yang terjadi saat ini sebenarnya bersumber pada kesalahan fundamentalis-filosofis dalam pemahaman ataucara pandang manusia terhadap dirinya, alam, dan tempat manusia dalam keseluruhan ekosistem. Kesalahan itu menyebabkan kesalahan pola perilaku manusia, terutama dalam berhubungan dengan alam.
Aktivitas produksi dan perilaku konsumtif gila-gilaan melahirkan sikap dan perilaku eksploitatif. Di samping itu, paham materialisme, kapitalisme, dan pragmatisme dengan kendaraan sains dan teknologi telah ikut mempercepat dan memperburuk kerusakan lingkungan.
Upaya untuk penyelamatan lingkungan telah banyak dilakukan baik melalui penyadaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholders), upaya pembuatan peraturan, kesepakatan nasional dan internasional, undang-undang maupun melalui penegakan hukum. Penyelamatan melalui pemanfaatan sains dan teknologi serta program-program teknis lain juga telah banyak dilakukan.
Islam mempunyai konsep yang sangat jelas tentang pentingnya konservasi, penyelamatan, dan pelestarian lingkungan. Konsep Islam tentang lingkungan ini ternyata sebagian telah diadopsi dan menjadi prinsip ekologi yang dikembangkan oleh para ilmuwan lingkungan. Prinsip-prinsip ekologi tersebut telah pula dituangkan dalam bentuk beberapa kesepakatan dan konvensi dunia yang berkaitan dengan lingkungan. Akan tetapi, konsep Islam yang sangat jelas tersebut belum dimanfaatkan secara nyata dan optimal.
Maka, harus segera dilakukan penggalian secara komprehensif tentang konsep Islam yang berkaitan dengan lingkungan serta implementasi dan revitalisasinya. Konsep Islam ini kemudian bisa digunakan sebagai dasar pijakan (moral dan spiritual) dalam upaya penyelamatan lingkungan atau bisa disebut sebagai “teologi lingkungan”. Sains dan teknologi saja tidak cukup dalam upaya penyelamatan lingkungan yang sudah sangat parah dan mengancam eksistensi dan fungsi planet bumi ini. Permasalahan lingkungan bukan hanya masalah ekologi semata, tetapi menyangkut teologi.
Pusat Perhatian
Pengertian “teologi” dalam konteks ini adalah cara “menghadirkan” dalam setiap aspek kegiatan manusia. Dalam bahasa lain, teologi dapat dimaknai sebagai konsep berpikir dan bertindak yang dihubungkan dengan “Yang Gaib” yang menciptakan sekaligus mengatur manusia dan alam. Jadi, terdapat tiga pusat perhatian (komponen) bahasan yakni Tuhan, manusia, dan alam, yang ketiganya mempunyai kesatuan hubungan fungsi dan kedudukan. Jadi, teologi hubungan antara manusia dan alam dengan Tuhan adalah “konsep berpikir dan bertindak tentang lingkungan hidup yang mengintegrasikan aspek fisik (alam termasuk hewan dan tumbuhan), manusia dan Tuhan”
Realitas alam ini tidak diciptakan dengan ketidaksengajaan (kebetulan atau main-main) sebagaimana pandangan beberapa saintis barat, tetapi dengan rencana yang benar al-Haq (Q.S. Al-An’am: 73; Shaad: 27; Al-Dukhaan: 38-39). Oleh karena itu, menurut perspektif Islam, alam mempunyai eksistensi riil, objektif, serta bekerja sesuai dengan hukum yang berlaku tetap (qodar). Pandangan Islam tidak sebagaimana pandangan aliran idealis yang menyatakan bahwa alam adalah semu dan maya.
Pandangan Islam tentang alam (lingkungan hidup) bersifat menyatu (holistik) dan saling berhubungan yang komponennya adalah Sang Pencipta alam dan makhluk hidup (termasuk manusia). Dalam Islam, manusia sebagai makhluk dan hamba Tuhan, sekaligus sebagai wakil (khalifah) Tuhan di muka bumi (Q.S. Al-An’am: 165). Manusia mempunyai tugas untuk mengabdi, menghamba (beribadah) kepada Sang Pencipta (Al-Kholik). Tauhid merupakan sumber nilai sekaligus etika yang pertama dan utama dalam teologi pengelolaan lingkungan.
Konsep lingkungan   
Asas keseimbangan dan kesatuan ekosistem hingga saat ini masih banyak digunakan oleh para ilmuwan dan praktisi lingkungan dalam kegiatan pengelolaan lingkungan. Asas tersebut juga telah digunakan sebagai landasan moral untuk semua aktivitas manusia yang berkaitan dengan lingkungannya. Akan tetapi, asas keseimbangan dan kesatuan tersebut masih terbatas pada dimensi fisik dan duniawiah dan belum atau tidak dikaitkan dengan dimensi supranatural dan spiritual terutama dengan konsep (teologi) penciptaan alam. Jadi, terdapat keterputusan hubungan antara alam sebagai suatu realitas dan realitas yang lain yakni yang menciptakan alam. Dengan kata lain, nilai spiritualitas dari asas tersebut tidak terlihat.
Islam merupakan agama (jalan hidup) yang sangat memerhatikan tentang lingkungan dan keberlanjutan kehidupan di dunia. Banyak ayat Alquran dan hadis yang menjelaskan, menganjurkan bahkan mewajibkan setiap manusia untuk menjaga kelangsungan kehidupannya dan kehidupan makhluk lain dibumi. Konsep yang berkaitan dengan penyelamatan dan konservasi lingkungan (alam) menyatu tak terpisahkan dengan konsep keesaan Tuhan (tauhid), syariah, dan akhlak.
Setiap tindakan atau perilaku manusia yang berhubungan dengan orang lain atau makhluk lain atau lingkungan hidupnya harus dilandasi keyakinan tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT. yang mutlak. Manusia juga harus bertanggung jawab kepada-Nya untuk semua tindakan yang dilakukannya. Hal ini juga menyiratkan bahwa pengesaan Tuhan merupakan satu-satunya sumber nilai dalam etika. Bagi seorang Muslim, tauhid seharusnya masuk ke seluruh aspek kehidupan dan perilakunya. Dengan kata lain, tauhid merupakan sumber etika pribadi dan kelompok, etika sosial, ekonomi dan politik, termasuk etika dalam mengembangkan sains dan teknologi.
Di dalam ajaran Islam, dikenal juga dengan konsep yang berkaitan dengan penciptaan manusia dan alam semesta yakni konsep Khilafah dan Amanah. Konsep khilafah menyatakan bahwa manusia telah dipilih oleh Allah di muka bumi ini (khalifatullah fil’ardh). Sebagai wakil Allah, manusia wajib untuk bisa merepresentasikan dirinya sesuai dengan sifat-sifat Allah. Salah satu sifat Allah tentang alam adalah sebagai pemelihara atau penjaga alam (rabbul’alamin). Jadi sebagai wakil (khalifah) Allah di muka bumi, manusia harus aktif dan bertanggung jawab untuk menjaga bumi. Artinya, menjaga keberlangsungan fungsi bumi sebagai tempat kehidupan makhluk Allah termasuk manusia sekaligus menjaga keberlanjutan kehidupannya.
Manusia mempunyai hak atau diperbolehkan untuk memanfaatkan apa-apa yang ada di muka bumi (sumber daya alam) yang tidak melampaui batas atau berlebihan (Al-An’am: 141-142).
Manusia baik secara individu maupun kelompok tidak mempunyai hak mutlak untuk menguasai sumber daya alam yang bersangkutan istilah “penaklukan” atau “penguasaan” alam seperti yang dipelopori oleh pandangan barat yang sekuler dan materialistik tidak dikenal dalam Islam. Islam menegaskan bahwa yang berhak menguasai dan mengatur alam adalah Yang Maha Pencipta dan Maha Mengatur yakni Rabbul Alamin. Hak penguasaannya tetap ada pada Tuhan Pencipta. Manusia wajib menjaga kepercayaan atau amanah yang telah diberikan oleh Allah tersebut. Dalam konteks ini, alam terutama bumi tempat tinggal manusia merupakan arena uji bagi manusia. Agar manusia bisa berhasil dalam ujiannya, ia harus bisa membaca “tanda-tanda” atau” ayat-ayat” alam yang ditujukan oleh Sang Maha Pengatur Alam. Salah satu agar manusia mampu membaca ayat-ayat Tuhan, manusia harus mempunyai pengetahuan dan ilmu.
Lingkungan alam ini oleh Islam dikontrol oleh dua konsep (instrumen) yakni halal dan haram. Halal bermakna segala sesuatu yang baik, menguntungkan, menenteramkan hati, atau yang berakibat baik bagi seseorang, masyarakat maupun lingkungan. Sebaliknya segala sesuatu yang jelek, membahayakan atau merusak seseorang, masyarakat dan lingkungan adalah haram. Jika konsep tauhid, khilafah, amanah, halal, dan haram ini kemudian digabungkan dengan konsep keadilan, keseimbangan, keselarasan, dan kemaslahatan maka terbangunlah suatu kerangka yang lengkap dan komprehensif tentang etika lingkungan dalam perspektif Islam.
Konsep etika lingkungan tersebut mengandung makna, penghargaan yang sangat tinggi terhadap alam, penghormatan terhadap saling keterkaitan setiap komponen dan aspek kehidupan, pengakuan terhadap kesatuan penciptaan dan persaudaraan semua makhluk serta menunjukkan bahwa etika (akhlak) harus menjadi landasan setiap perilaku dan penalaran manusia. Kelima pilar etika lingkungan tersebut sebenarnya juga merupakan pilar syariah Islam. Syariah yang bermakna lain as-sirath adalah sebuah “jalan” yang merupakan konsekuensi dari persaksian (syahadah) tentang keesaan Tuhan.  

sumber :
            http://dkmfahutan.wordpress.com/2008/05/19/islam-dan-penyelamatan-lingkungan/

Friday, April 19, 2013

Cara menjaga lingkungan sekolah agar tetap Sehat

       Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak,sekolah merupakan tempat kita memperoleh berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk bertahan hidup di kemudian hari. Pemahaman dan pengenalan mendetail mengenai lingkungan dapat diperoleh anak melalui pendidikan di sekolah.

 Cara – cara yang perlu dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut. 
- Menyusun dan memasyarakatkan perogram sekolah hijau.
- Mendaftar atau menginvestasikan dan melaksanakan perogram sekolah hijau,contohnya:
    a. Membangun kegiatan apotek hidup di sekolah.
    b. Menurangi atau menghemat penggunaan lampu pendingin ruang kelas, konsumsi air & 
        energi lainnya.
    c. Membangun mekanisme pembuangan sampah di sekolah.
    d. Membiasakan untuk kegiatan hemat atau bahkan mendaur ulang semua kertas,plastik
        dan sejenisnya Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya.
    e. mengkondisikan kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan, seperti kelompok     
        hijau, pecinta alam dan sejenisnya.
 - Melakukan diskusi atau studi kasus tentang pemeliharaan lingkungan sekolah dan 
   sejenisnya. Contoh menonton film bertemakan lingkungan, kemudian mendiskusikan atau 
   membahasnya bersama-sama.
 - Mengadakan karya wisata atau studi bnding dalam rangka pemeliharaan dan 
   peningkatan kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah Melaksanakan tata tertib 
   kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
 - Mengembangkan kecintaan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah melalui 
   berbagai loba peduli lingkungan, seperti lomba kebersihan antar kelas, menulis, 
   menggambar, atau aneka kreativitas lain yang bersifat ramah lingkungan. Mengadakan 
   pengawasan dan penegakan kedisiplinan.
 - Mengadakan gerakan cinta kebersihan dan kesehatan lingkungan memanfaatkan hari 
   besar nasional untuk gerak peduli lingkungan Secara keseluruhan, kebersihan dan 
   keasrian sekolah adalah tanggung jawab bersama dari setiap warga sekolah.

ini salah satu contoh beberapa siswa yang peduli terhadap lingkungan sekolah.
Patut ditiru lho....!!!!

       Selain guru dan siswa, pemeliharaan dan perwujudan lingkungan sekolah yang bersihm sehat dan asri tidak lepas dari peran orang tua, swasta lembaga swadaya masyarakat mapupun pemerintah. Kondisi demikian akan melahirkan siswa yang cerdas, bermutu, berwawasan lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungannya di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
        Nah....Jadi gak ada salahnya kan kalau kita menjaga lingkungan sekolah agar tetap sehat,lagipula bila lingkungan sekolah sehat itu juga akan memudahkan kita melaksanakan program belajar mengajar di sekolah..